Kota Tangerang, sudutnusantaranews.com – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangerang gelar dialog publik bertajuk Tears and Resistance: 77th Nakbah Day, dalam rangka memperingati Hari Nakbah 2025, di Aula MUI Kota Tangerang, Sabtu (17/05/2025).
Acara ini menjadi momen solidaritas masyarakat Indonesia terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina.
Dialog publik ini menghadirkan narasumber dari berbagai latar belakang, antara lain Direktur Voice of Palestine, Ir. Mujtahid Hashem dengan subtema, The Axis of Resistance and Reviving the Palestinian Struggle, Ketua Umum KSPI (Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia), Jumhur Hidayat dengan subtema, Buruh Bersatu Menentang Proxy Imperialisme Israel dan Mendukung Palestina, serta Rektor Universitas Muhammadiyah Tangerang, Dr. H. Desri Arwen, M.Pd. yang mengangkat topik, Kebangkitan Masyarakat Akademis Dunia dalam Menentang Kejahatan Israel.
Ketua Peduli Palestina MUI Kota Tangerang, Turidi Susanto, menjelaskan bahwa peringatan Hari Nakbah yang jatuh setiap 15 Mei ini merupakan bentuk pengingat tragedi kemanusiaan besar yang dialami rakyat Palestina sejak deklarasi sepihak Israel pada 14 Mei 1948.
“Tanggal 14 Mei 1948 menjadi saksi deklarasi kemerdekaan Israel sekaligus awal dari pengusiran dan pembantaian warga Palestina dari tanah airnya sendiri. Tapak tilas ini penting karena Palestina ingin kembali merdeka di tanah airnya sendiri,” jelas Turidi.
Dalam kesempatan tersebut, MUI Kota Tangerang juga melaksanakan penggalangan dana untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina. Turidi melaporkan bahwa hingga saat ini dana yang telah terkumpul mencapai Rp 846.999.101.
“InsyaAllah ini masih bergulir karena perangkat daerah dan sekolah-sekolah masih terus menggalang dana. Target kami bisa tembus lebih dari Rp 1 miliar hingga bulan Juni. Donasi ini akan disalurkan langsung ke rakyat Palestina,” lanjutnya.
Sekretaris MUI Kota Tangerang, KH Amin Munawar yang mewakili Ketua MUI, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi mendalam atas kehadiran para peserta dan konsistensi mereka dalam memperjuangkan keadilan bagi Palestina.
“Kami hormat dan terima kasih kepada seluruh hadirin yang tetap konsisten mendukung perjuangan rakyat Palestina. Kami yakin, dengan pertolongan Allah, Palestina siap untuk merdeka,” ucapnya.
Sementara itu, Ir. Mujtahid Hashem dari Voice of Palestine menegaskan bahwa Hari Nakbah, yang berarti bencana, memperingati awal mula penderitaan rakyat Palestina akibat pendudukan Israel.
“Hari Nakbah bukan hanya sejarah masa lalu, tapi tragedi yang terus berlangsung. Jutaan warga Palestina terusir dari tanah mereka. Aksi solidaritas seperti ini adalah bagian dari gelombang global untuk menuntut diakhirinya pendudukan ilegal Israel,” tegasnya.
Acara ini menjadi momentum penting untuk membangkitkan kesadaran publik dan memperkuat solidaritas masyarakat Indonesia terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina. (Mahbub/SNN)