Puan Maharani; Mengaku Belum Menerima Surat Pemakzulan Gibran Rakabuming Raka

Puan Maharani Ketua DPR RI saat jumpa pers (1/7/2025). (Dok. Liputan 6)

Jakarta, sudutnusantaranews.com – Ketua DPR Puan Maharani mengatakan pimpinan DPR bakal membaca dan memproses surat pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang dilayangkan Forum Purnawirawan Prajurit TNI.

Namun ia mengaku hingga kini pimpinan DPR belum menerima surat bernomor 003/FPPTNI/V/2025 tersebut.

Read More

“Surat belum kita terima. Namun nanti kalau sudah diterima tentu saja kita akan baca dan kita akan proses sesuai mekanismenya,” kata Puan saat jumpa pers di Gedung Nusantara II, DPR, Jakarta, Selasa (1/7/2025).

Sebelumnya Sekretaris Forum Purnawirawan Prajurit TNI Bimo Satrio mengonfirmasi telah menyampaikan surat pemakzulan Gibran tersebut ke Sekretariat Jenderal MPR dan DPR pada Senin, 2 Juni 2025.

Sekjen DPR Indra Iskandar membenarkan telah menerima dan meneruskan surat tersebut ke pimpinan DPR.

“Benar, kami sudah terima,” kata Indra kepada wartawan, 3 Juni 2025.

Dengan begitu, sejauh ini dapat dipastikan kalau surat yang dilayangkan oleh Forum Purnawirawan TNI setidaknya masih berada di Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR.

Namun Puan berkilah belum menerima surat tersebut meski sudah dilayangkan sejak jauh hari. Ia membenarkan surat sudah diterima oleh Setjen DPR pada masa reses.

“Ya (surat dikirim) dalam masa reses, tapi dibukanya baru Selasa lalu masa sidang DPR dan surat yang ada masih banyak sekali,” politikus PDIP ini menjelaskan.

Pada persidangan IV Tahun Sidang 2024-2025, DPR telah menggelar rapat Paripurna sebanyak dua kali. Yaitu pada Selasa (24/6) pekan lalu, dan hari ini. Namun surat pemakzulan Gibran dari Forum Purnawirawan TNI belum juga dibacakan.

Usul Pemakzulan Gibran, DPD Serahkan DPR dan MPR

Senin (30/6) kemarin, Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno mengatakan telah menerima surat Forum Purnawirawan TNI. Namun surat itu masih berada di Sekretariat Jenderal MPR.

Politikus PAN ini menjelaskan sejauh ini MPR belum mengambil sikap karena masih menunggu hasil kajian Setjen MPR.

Soal peluang pemakzulan Gibran, Eddy mengaku tidak berani mengomentari substansi.

“Kembali lagi, saya tidak berani masuk ke substansi, ya, karena kita lihat dulu hasil kajiannya itu untuk kita kemudian bisa mempelajari dan mendalamkan lanjut,” ia menandaskan. (Hadi/SNN)

Related posts