Lumajang, sudutnusantaranews.com – Anggota Bawaslu Lumajang, Siti Mudawiyah, memaparkan berbagai kegiatan pengawasan dan literasi demokrasi yang telah dilakukan selama bulan Agustus 2025. Laporan itu ia sampaikan dalam forum Diskusi Hukum yang digelar Bawaslu Jawa Timur pada Selasa (5/8/2025) dan diikuti oleh 38 Bawaslu kabupaten/kota se-Jawa Timur.
Dalam laporannya, Mudawiyah menyampaikan bahwa pihaknya aktif berkoordinasi dengan sejumlah lembaga untuk memperkuat data pemilih dan meningkatkan kesadaran demokrasi masyarakat di akar rumput.
“Kami melakukan koordinasi dengan Kemenag Lumajang terkait data pemilih, lalu melakukan uji petik di Desa Selok Besuki dan Rogotrunan,” ujar Mudawiyah saat menyampaikan paparannya secara daring.
Tak hanya itu, ia dan timnya juga turun langsung ke wilayah pegunungan. Mereka melakukan sosialisasi dan literasi politik kepada para petani di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, yang berada di lereng Gunung Semeru.
“Para petani di lereng Semeru juga perlu diberikan pemahaman tentang demokrasi. Kami ajak mereka berdiskusi soal pentingnya suara dan peran mereka dalam pemilu,” jelasnya.
Selain menyasar warga di pelosok, Mudawiyah juga mengungkapkan bahwa Bawaslu Lumajang telah menjalin komunikasi dengan KPU setempat untuk membahas sistem informasi partai politik (Sipol). Ia menekankan pentingnya percepatan dalam pemutakhiran data partai politik tahun 2025.
“Kami mendorong KPU agar segera mempercepat proses pemutakhiran data parpol. Ini penting untuk mempersiapkan tahapan pemilu yang lebih baik ke depan,” tegas Mudawiyah.
Diskusi hukum ini menjadi ajang laporan dan evaluasi kegiatan Bawaslu kabupaten/kota di Jawa Timur. Paparan dari Mudawiyah menjadi salah satu yang menarik perhatian karena menjangkau hingga daerah terpencil dan menyasar segmen masyarakat yang jarang disentuh dalam pendidikan politik. (Ahmad/SNN)