Serang, sudutnusantaranews.com – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Tangerang turut ambil bagian dalam aksi bersama yang digelar Pengurus Koordinator Cabang (PKC) PMII Provinsi Banten di depan Kantor DPRD Provinsi Banten, Senin (01/09/2025).
Aksi bertajuk Suara Mahasiswa, Suara Rakyat itu menjadi respons atas kekecewaan terhadap kinerja DPR RI dan pemerintah yang dinilai gagal mewakili kepentingan rakyat.
Dalam tuntutannya, massa aksi menyoroti sejumlah persoalan krusial, kenaikan tunjangan DPR yang dianggap tidak berempati terhadap kondisi masyarakat, lemahnya transparansi anggaran, praktik kriminalisasi terhadap mahasiswa dan masyarakat sipil, serta tingginya angka pengangguran di Banten yang masih berada di angka 6,64 persen.
Ketua PKC PMII Banten, Winah Setiawati, menegaskan bahwa aksi ini merupakan bentuk peringatan kepada para penguasa agar tidak terus mengkhianati rakyat.
“PMII Banten hadir untuk mengingatkan bahwa DPR dan pemerintah jangan lagi mengkhianati rakyat. Saat rakyat kesulitan, elit justru berpesta dengan tunjangan. Kami menegaskan, demokrasi tidak boleh dibajak oleh kepentingan segelintir orang. Negara wajib melindungi hak rakyat untuk menyampaikan pendapat, bukan membungkam dengan tindakan represif,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua PC PMII Kota Tangerang, Oki Putra Arsulan, menyoroti kondisi lokal yang masih sarat persoalan.
“Kehadiran PMII Kota Tangerang dalam aksi hari ini adalah bentuk tanggung jawab moral kami sebagai mahasiswa. Persoalan Banten sangat nyata: angka pengangguran masih 6,64 persen, efisiensi anggaran harus konsisten diarahkan ke pendidikan dan infrastruktur, serta praktik percaloan kerja masih marak. Suara mahasiswa Tangerang akan terus bersatu dengan rakyat untuk mengawal transparansi dan menuntut keadilan sosial,” tegasnya.
PMII Kota Tangerang menegaskan komitmennya untuk terus berada di garda terdepan bersama PKC PMII Banten dan cabang-cabang lain, memperjuangkan transparansi anggaran, keadilan sosial, serta perlindungan hak hak rakyat. (Mahbub/SNN)