Aklamasi Dari Kamar, Mardiono Upaya Memecah Belah Partai PPP

Mardiono dielu-elukan pendukungnya setelah terpilih secara 'aklamasi' dalam Muktamar ke-X PPP di Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (26/9/2025), (Dok: Istimewa)

Jakarta, sudutnusantaranews.com – Mantan Ketua Umum sekaligus Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy atau Romy menolak Mardiono sebagai Ketum periode 2005-2030.

“Tidak betul Mardiono terpilih, apalagi secara aklamasi,” ujar Romy dalam keterangan tertulis, Minggu (28/9/2025).

Read More

Ia menegaskan bahwa Muktmar ke-X PPP tetap berlangsung hingga Minggu ini, sesuai jadwal. Menurutnya klaim terjadi aklamasi memilih Plt Ketum Mardiono sebagai Ketum PPP pada Sabtu malam kemarin sebagai palsu.

“Klaim sepihak, tidak bertanggung jawab, dan merupakan upaya memecah belah Partai Persatuan Pembangunan,” ia menegaskan.

Sebaliknya, Romy mengungkap bagaimana situasi pembukaan Muktamar yang dipenuhi penolakan dan desakan agar Mardiono mundur.

“Dengan demikian, tidaklah masuk akal bahwa hawa penolakan yang begitu besar atas kepemimpinan Mardiono justru berakhir dengan terpilihnya Mardiono secara aklamasi,” ia menjelaskan.

Lewat akun Instagramnya, @romahurmuziy, ia menyindir klaim Mardiono terpilih aklamasi.

“Ini muktamar atau mau ngamar? Setelah kabur dari arena muktamar, mengumumkan aklamasi dari kamar,” ujar Romy, yang mendukung mantan Menteri Perdagangan (2019-2020) Agus Suparmanto, Minggu. Agus bukan kader partai Kabah.

Pembukaan PPP yang diwarnai adu fisik menyebabkan beberapa peserta muktamar mengalami luka-luka dan harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.

Bentrok antarkubu terjadi sejak awal pembukaan Muktamar ke-X PPP yang berlangsung di kawasan Ancol, Sabtu sore. Plt Ketua Umum Mardiono sempat harus turun podium di tengah adu teriakan antarkubu yang terbelah antara yang menghendaki perubahan dan petahana.

Sabtu malam, sekitar pukul 22.30 WIB, Mardiono kemudian memutuskan mempercepat muktamar dan peserta secara aklamasi telah memilihnya sebagai Ketua Umum PPP periode 2025-2030. (Hadi/SNN)

Related posts