Jember, sudutnusantaranews.com – Sebanyak dua puluh mahasiswa Universitas Jember (UNEJ) mengikuti program “Sapa Kampus, Program Pangan Aman Goes to Campus” hasil kerja sama antara UNEJ dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Mereka diproyeksikan akan menjadi fasilitator pangan aman yang mendampingi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) olahan pangan. Sebelum terjun ke lapangan, para mahasiswa mendapatkan pembekalan dari BPOM di aula lantai III gedung rektorat UNEJ (28/4/2025).
Menurut koordinator kegiatan, Ankardiansyah Pandu Pradana, para mahasiswa ini adalah mahasiswa yang memilih menjalani program berkegiatan di luar program studi dengan magang di BPOM. Sebelumnya UNEJ melakukan seleks,i dari 30 orang pelamar kemudian terseleksi menjadi 20 peserta. Rangkaian kegiatan dimulai bulan Februari 2025 lalu dengan pemberian materi keamanan pangan dari delapan dosen UNEJ dan praktisi dari Balai BPOM Jember.
“Para mahasiswa yang terlibat berasal dari tiga fakultas, yakni Fakultas Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian dan FMIPA. Mereka akan magang di wilayah kerja Balai BPOM Jember yang meliputi Jember, Banyuwangi, Bondowoso, Lumajang dan Situbondo hingga bulan Juni 2025 nanti,” kata Ankardiansyah Pandu Pradana saat melaporkan kegiatan kepada Wakil Rektor bidang Akademik.
Sementara itu Kepala Balai BPOM Jember, Benny Hendrawan Prabowo menyambut baik program “Sapa Kampus, Program Pangan Aman Goes to Campus” ini. Pasalnya Balai BPOM di Jawa Timur hanya ada di tiga kota. Yakni di Surabaya, Kediri dan Jember, sementara setiap balai BPOM memiliki wilayah kerja yang luas. Dengan adanya mahasiswa magang terkait kemanan pangan, maka pihaknya merasa terbantu.
Kedua, program “Sapa Kampus, Program Pangan Aman Goes to Campus” diharapkan membuka kerja sama lain antara BPOM dengan UNEJ. Apalgi UNEJ memiliki fakultas dan SDM di banyak bidang yang terkait dengan pangan dan obat. Semisal memiliki pakar dan beragam laboratorium pendukung di kampus.
“Apalagi kami di BPOM ingin bertransformasi dari yang semula lebih banyak berperan sebagai penjaga berubah menjadi pendamping. Karena kami memang ingin mendampingi pelaku usaha olahan pangan semenjak awal proses hingga tersaji menjadi pangan. Nah, para mahasiswa akan menjadi telinga, mata dan tangan kami melalui program Sapa Kampus, Program Pangan Aman Goes to Campus,” ungkap Benny Hendrawan Prabowo.
Dukungan juga disampaikan oleh Wakil Rektor bidang Akademik UNEJ yang membuka sekaligus melepas mahasiswa untuk magang. Menurut Prof. Slamin, program “Sapa Kampus, Program Pangan Aman Goes to Campus” adalah perwujudan dari hasil penandatanganan perjanjian kerja sama antara BPOM dengan 52 perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia, termasuk dengan UNEJ.
“Kerja sama dengan BPOM kami harapkan memberikan manfaat nyata bagi mahasiswa serta dosen UNEJ, BPOM dan tentu bagi masyarakat, khususnya pelaku UMKM olahan pangan. Apalagi pemerintah memiliki program besar Makan Bergizi Gratis sehingga keberadaan mahasiswa kami sebagai fasilitator pangan aman bisa membantu memastikan makanan yang disajikan benar-benar aman,” tutur Prof. Slamin.
Pembekalan hari itu diberikan secara daring oleh tenaga ahli keamanan pangan Direktorat Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku usaha Pangan Olahan BPOM RI, Eva Yuliana Fitri. Sementara itu salah satu peserta “Sapa Kampus, Program Pangan Aman Goes to Campus” Fernanda Bintang menceritakan, selama pembekalan dirinya menerima materi terkait standar keamanan pangan, praktik baik keamanan pangan, desain UMKM pangan olahan dan materi lainnya.
“Selanjutnya kami akan disebar di empat kabupaten di wilayah kerja Balai BPOM Jember. Saya sendiri kebetulan mengawali magang dengan penempatan mendampingi UMKM pangan olahan di Kecamatan Jenggawah,” kata Fernanda Bintang yang mahasiswa Program Studi Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian UNEJ ini. (iim)