DPP Holistik Institute Tagar #IndonesiaGelap Provokasi Tanpa Dasar Justru #IndonesiaCerah

Foto: M. Nur Latuconsina, S.H., M.H. ketua Umum DPP Holistik Institute (Istimewa)

Jakarta, sudutnusantaranews.com – Tagar/Seruan #IndonesiaGelap yang belakangan ini menjadi tranding topik serta disuarakan segelintir pihak dianggap tidak relevan. Sebab hal itu, dinilai tidak sesuai dengan situasi nasional yang saat ini tetap stabil.

Ketua Umum DPP Holistik Institute M. Nur Latuconsina M. Nur Latuconsina, menegaskan bahwa pandangan tagar Indonesia Gelap tersebut tidak berdasar. Menurutnya, kebijakan efisiensi anggaran bukanlah tanda kemunduran, melainkan langkah strategis untuk memastikan bahwa program prioritas nasional berjalan optimal dan berdampak luas bagi masyarakat.

Read More

“Efisiensi anggaran bukan berarti pemotongan tanpa arah. Pemerintah tentu sudah menghitung dampaknya dan memastikan bahwa semua sektor tetap berjalan. Fokus kita seharusnya bukan pada narasi negatif, tetapi bagaimana memastikan implementasi kebijakan ini berjalan baik sehingga manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat,” tegasnya.

Nur Latuconsina menilai bahwa unjuk rasa adalah kebebasan berpendapat yang di atur dalam UUD 1945 Pasal 28E Namun, Latuconsina menggaris bawahi agar para demonstran cermat dalam menyikapi keadaan dan tidak membelokkan fakta.

Menurutnya namanya kebebasan berekspresi, yang diberikan ruang oleh Undang-Undang sah-sah saja di laksanakan, akan tetapi kita harus melihat lebih jauh 100 hari keberhasilan Presiden RI Bapak Prabowo Subianto, jangan kita membelokkan apa yang sebenarnya tidak seperti itu.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa klaim #IndonesiaGelap yang disuarakan sejumlah pihak terkesan berlebihan dan tidak mempertimbangkan manfaat jangka panjang dari kebijakan ini. Menurutnya, jika pengelolaan anggaran dilakukan secara efektif, tidak akan ada sektor yang benar-benar dirugikan, melainkan justru semakin terdorong untuk berinovasi dalam penggunaan anggaran yang lebih produktif.

Justru Indonesia sedang menuju masa depan yang lebih cerah. Program makan bergizi gratis bukan sekadar kebijakan populis, tetapi investasi jangka panjang dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dengan generasi yang lebih sehat dan cerdas, daya saing Indonesia di masa depan akan semakin kuat,” ujar M. Nur Latuconsina, Selasa (19/2/2025).

Ia  pun mengajak semua pihak untuk melihat kebijakan ini secara objektif dan konstruktif. Ia menegaskan bahwa tantangan ekonomi global mengharuskan setiap negara, termasuk Indonesia, untuk melakukan penyesuaian kebijakan fiskal demi ketahanan ekonomi nasional.

“Mari kita hentikan narasi pesimistis. Indonesia tidak sedang menuju kegelapan, justru kita sedang melangkah menuju masa depan yang lebih cerah dengan kebijakan yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat luas,” pungkasnya.

Related posts