Jakarta, sudutnusantaranews.com – Nama pengusaha papan atas Haji Isam atau Andi Syamsuddin Arsyad diseret-seret dalam bursa pencalonan Ketum PPP dalam Muktamar X pada September mendatang. Haji Isam disebut-sebut sebagai pihak di balik pencalonan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, yang tak lain sepupunya.

Pengamat politik Ray Rangkuti berpandangan kalau benar Haji Isam akan masuk ke PPP, maka sudah dapat diduga perkara alih kuasa di PPP sudah selesai, tinggal menunggu formalitasnya.

“Mengambilalih PPP artinya menempatkan seseorang menjadi Ketum PPP. Siapa kiranya?” ujar Ray Rangkuti dalam pesan singkatnya kepada wartawan, Kamis (29/5/2025).

Menurut Ray, jika berhubungan dengan Haji Isam kemungkinannya ada dua nama, yaitu Amran Sulaiman dan Joko Widodo. Keduanya potensial jadi Caketum PPP berikutnya jika benar Haji Isam akan masuk ke partai ka’bah.

Mengapa Jokowi? Ray mengingatkan mantan Presiden itu saat ini membutuhkan labuhan untuk menggerakan visi politiknya. PSI tentu masih terlalu lemah dan kurang mengakar, Jokowi butuh larpol yang lebih besar dan mengakar.

“PPP jelas memenuhi syarat itu sehingga jika Haji Isam masuk, kemungkinan Jokowi akan didapuk sebagai Caketum terbuka lebar,” Ray menjelaskan.

Menggaet PPP akan dengan sendirinya menempatkan posisi politik Jokowi kembali menguat. Hal ini juga bisa menjadi kendaraan putranya Wapres Gibran Rakabuming Raka atau bahkan menantunya yang kini menjabat Gubernur Sumut Bobby Nasution.

“Gabungan PPP dan PSI di 2029 akan sangat diperhitungkan,” ujar Ray.

Terhadap nama caketum PPP lainnya, Amran Sulaiman, Ray berpandangan sama terbuka kesempatannya. Namun Amran akan menjadi pilihan kedua. Sebab Amran membutuhkan izin dari Presiden Prabowo Subianto mengingat ia anggota kabinet.

Padahal PPP butuh pemimpin yang total mengurus partai sehingga dapat lolos kembali ke parlemen.

“Figur Pak Amran juga tidak terlalu menjual di pasar pemilu. Dalam kultur politik Indonesia, popularitas pemimpin parpol sangat banyak membantu elektabilitas parpol. Jokowi dapat memenuhi hal ini,” Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima) ini menjelaskan.

Namun masih ada kesempatan berikut bagi Amran untuk masuk bursa parpol yang merupakan fusi partai-partai Islam di masa lalu tersebut.

Ray menilai baik bagi PPP maupun Haji Isam jika mendorong Jokowi sebagai Caketum, jauh lebih rasional dan strategis.

Bagaimana dengan Jokowi apakah akan menerima jika ada tawaran caketum PPP?

“Jawabannya positif, iya. Ibarat angka di kisaran persen,” kata Ray.

Dengan skenario Jokowi ke PPP, menurut Ray, sang putra bungsu Kaesang Pangarep akan tetap menjadi orang nomor satu di PSI. (Jay/publicanews)

Tags:Amran SulaimanBursa KetumjokowiPartai PPPTanggapan Ray