Saifullah Yusuf Takziah ke Korban Meninggal dalam Demonstrasi, Siapkan Jaminan Sosial

Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau mengunjungi rumah Rusdamdiansyah, driver Ojol korban demo rusuh di Makasar, Sulawesi Selatan, Jumat (5/9/2025). (Dok. Istimewa)

Makassar, sudutnusantaranews.com – Menteri Sosial Saifullah Yusuf memberikan santunan bagi korban meninggal dan korban luka dalam demonstrasi di Makassar, Sulawesi Selatan. Mensos juga menyiapkan jaminan sosial dan pendampingan hukum. 

“Sebagai tindak lanjut dari perhatian itu, kita memberikan santunan atau hal-hal lain yang diperlukan sebagai bagian dari perlindungan dan jaminan sosial,” ujar Gus Ipul, sapaannya, usai melayat di rumah duka Rusdamdiansyah, di Jalan Urip Sumohardjo, Kota Makassar, Jumat (5/9/2025). 

Read More

Gus Ipul menjelaskan ada beberapa jenis bantuan, diantaranya advokasi di bidang hukum maupun sosial. 

“Kalau memang keluarga memerlukan bantuan-bantuan hukum, kita siap untuk memberikan dukungan pembiayaan,” ia menambahkan. 

Pemerintah pusat melalui Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) juga menyiapkan bantuan berupa rumah layak huni bagi keluarga korban meninggal dunia dalam unjuk rasa di Kota Makassar. 

Bantuan tersebut disampaikan oleh Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri Akmal Malik saat mengunjungi rumah-rumah korban bersama Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin. 

“Ini adalah bentuk kepedulian pemerintah pusat dan Kemendagri serta Menteri PKP yang memberi perhatian khusus untuk keluarga korban di Makassar,” kata Akmal. 

Pemerintah juga menyiapkan rumah bagi para korban, yang akan dibangun di kawasan Barombong, Kecamatan Tamalate, dan penyerahannya akan dilakukan langsung oleh Mendagri Tito Karnavian bersama Menteri PKP Maruarar Sirait. 

“Pemerintah saat ini menyiapkan sekitar empat hingga lima unit rumah untuk keluarga korban yang meninggal, dan satu unit tambahan untuk anggota Satpol PP yang masih dalam kondisi kritis,” Akmal menjelaskan. 

Ketua BEM Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin, Muh Alwi Nur, menyatakan bahwa gerakan mahasiswa selalu dilandasi oleh moral dan idealisme, bukan kekerasan. 

“Itu adalah tindakan oknum yang merusak nama baik Makassar dan mencederai citra gerakan ideal mahasiswa. Kota Makassar sejak dulu dikenal sebagai rahim aktivis bangsa, sehingga kejadian ini harus diusut tuntas,” ujar Alwi. (Hadi/SNN) 

Related posts