Jember, sudutnusantaranews.com – Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Jember (UNEJ) kembali dipercaya mendampingi dan membina pendirian FK baru. Kali ini Universitas Pendidikan Nasional (UNDIKNAS) Denpasar menjalin kerja sama guna pendirian FK. Jalinan kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Rektor UNEJ dengan Rektor UNDIKNAS, dilanjutkan dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara Dekan FK dengan Wakil Rektor I UNDIKNAS di gedung rektorat UNEJ (9/5/2025). Sebagai informasi, sebelumnya FK UNEJ juga dipercaya mendampingi dan membina pendirian FK Universitas Negeri Surabaya. (9/5/2025).
Menurut Rektor UNDIKNAS, pihaknya telah menyusun satuan tugas yang akan bertugas mendirikan FK. Persiapan sudah dilakukan mulai dari muali merekrut Sumber Daya Manusia (SDM), pembangunan klinik hingga menjalin kerja sama dengan rumah sakit yang ada di provinsi Bali. Oleh karena itu untuk melengkapi persyaratan pengajuan, maka memerlukan FK pembina atau pengampu. Dan pilihannya jatuh kepada FK UNEJ.
“Kami meminta pendampingan dan pembinaan kepada FK UNEJ karena sudah mapan dan lulusannya berkualitas, salah satunya menjadi dosen di kampus kami. Dan sekarang bertugas menjadi anggota tim penyusun instrumen program studi kedokteran. Semoga perjanjian kerja sama kali ini bisa berkembang di sektor yang lain,” ujar Rektor UNDIKNAS, Prof. Nyoman Sri Subawa.
Tawaran kerja sama ini disambut hangat oleh Rektor UNEJ. Dalam sambutannya, Iwan Taruna menegaskan bahwa sebagai sesama perguruan tinggi maka kolaborasi adalah keharusan, tanpa memandang Perguruan Tinggi Negeri atau swasta. Pasalnya setiap perguruan tinggi pasti memiliki keunggulan masing-masing.
“FK UNEJ sudah terakreditasi unggul bahkan terakreditasi internasional dari ASIIN. Dan insyaallah dalam waktu dekat Rumah Sakit Pendidikan kami juga akan beroperasi. Oleh karena itu saya percaya FK UNEJ mampu mengemban amanah sebagai pendamping dan pembina pendirian FK UNDIKNAS,” tutur Iwan Taruna.
Seusai penandatanganan MoU dan perjanjian kerja sama, dilanjutkan dengan diskusi yang dipimpin oleh Wakil Rektor IV bidang Perencanaan, Kerja Sama dan Sistem Informasi UNEJ. Dalam diskusi, dekanat FK UNEJ menyoroti beberapa hal yang harus segera dipersiapkan oleh UNDIKNAS dalam mempersiapkan pendirian FK. Diantaranya kesiapan SDM dosen, seperti yang disampaikan Dekan FK UNEJ, Dr. Dr. Ulfah Elfia, M.Kes., Sp.BP-RE., Subsp.LBL (K).
“SDM dosen harus segera dipersiapkan, sebagai contoh kewajiban adanya dosen ilmu-ilmu dasar seperti anatomi, histologi, parasitologi dan lainnya. Tantangannnya saat ini jumlah lulusan FK yang mendalami ilmu-ilmu dasar terbilang sedikit dibandingkan dengan yang menempuh pendidikan spesialis,” ungkap Dr. Dr. Ulfah Elfia, M.Kes., Sp.BP-RE., Subsp.LBL (K).
Pernyataan Dekan FK UNEJ disambung oleh Ketua Medical Education Unit (MEU) FK UNEJ, dr. Cholis Abrori, M.Pd.Ked. Menurutnya, selain harus mempersiapkan SDM dosen, serta sarana dan prasarana, tim penyusun instrumen program studi kedokteran UNDIKNAS harus mencari kekhasan yang akan membedakan dengan FK di PTN/PTS yang sudah terlebih dulu berdiri. Kekhasan ini nantinya akan berpengaruh terhadap penyusunan kurikulum.
Sementara itu menurut Wakil Rektor I bidang Pengembangan Akademik, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UNDIKNAS, Ni Wayan Widhiastini, pihaknya sudah mempersiapkan kekhasan bakal FK UNDIKNAS yang berbasis pada potensi UNDIKNAS, yakni akan fokus pada bidang preventif berbasis teknologi. Seusai berkegiatan di gedung rektorat, rombongan UNDIKNAS kemudian mengunjungi FK UNEJ untuk meneruskan diskusi. (iim)