Badung, sudutnusantaranews.com – Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menegaskan pentingnya pemahaman geopolitik global bagi kader partai. Ia menyampaikan hal itu dalam pidato penutupan Kongres VI PDIP di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kabupaten Badung, Sabtu (2/8/2025).
Megawati menyinggung video dokumenter yang diputar di arena Kongres kepada seluruh struktur partai. Ia mengatakan dalam video itu terdapat penggalan cerita saat ia hadir dalam Konferensi Asia Afrika (KAA) tahun 1955 serta beberapa agenda Presiden Pertama RI Soekarno, baik di dalam maupun luar negeri.
“Umur saya baru 14 tahun, diajak oleh bapak saya untuk ikut yang namanya Konferensi Asia Afrika, untuk Gerakan Nonblok. Jadi, kalau bisa dilihat, waktu itu masih ada Pak Nasir (PM Indonesia Mohammad Nasir 1950-1951; red), Nehru (PM India Jawaharlal Nehru, 1947-1964; red), dan lain sebagainya,” kata Megawati mengenang masa awal keterlibatannya dalam politik internasional bersama Presiden Soekarno.
Megawati menekankan pentingnya mewarisi semangat dan pemikiran para pemimpin dunia yang pernah terlibat dalam Gerakan Nonblok. Jika warisan tersebut tidak dijalankan, ia menambahkan, maka generasi sekarang harus mempertanyakan arah perjuangannya.
Dalam pidatonya, Megawati juga menyinggung kondisi kawasan Timur Tengah yang patut diwaspadai karena berpotensi punya dampak bagi Indonesia, terutama dalam aspek ekonomi.
“Tadi saya panggil Pak Zuhairi. Saya tanya bagaimana keadaan di Timur Tengah. Dia mengatakan bahwa keadaannya tidak begitu baik. Yang saya amati terus adalah situasi antara Iran yang seolah-olah mau digempur oleh Israel,” ujarnya dalam rilis PDIP.
Zuhairi yang dimaksud Mega adalah Dubes RI untuk Tunisia Zuhairi Misrawi, yang juga politikus PDIP.
Megawati menyampaikan kekhawatirannya jika jalur strategis seperti Selat Hormuz terganggu akibat konflik. Menurutnya, isu-isu global semacam itu bisa langsung berdampak pada kehidupan rakyat Indonesia.
“Kita bisa kena dampaknya apa? Harga minyak bisa naik. Ini harus betul-betul dipelajari. Orang partai harus tahu dan paham,” ujar Megawati.
Presiden ke-5 RI itu mengajak seluruh kader PDIP untuk terus belajar memahami peta global dan tidak apatis terhadap isu-isu internasional yang bisa berdampak pada stabilitas nasional.
“PDI kecil-kecil tapi cabai rawit. Yang penting kerjakan. Sesuai arahan saya,” ia menegaskan. (Ahmad/SNN)