Tangerang, sudutnusantaranews.com – Warga Perumahan Buana Permai Cipondoh Kota Tangerang ramai-ramai membantah adanya tudingan ingin menguasai Masjid Al Muhajirin. Para jamaah itu pun tegaskan pihak yang diberitakan justru sangat berjasa atas pembangunan masjid.
Sebelumnya, sejumlah nama disebut ingin menguasai masjid dengan mendirikan yayasan. Diantaranya Bambang Suwondo, Mahmud Uzer, Ujang Junaedy, Bambang Mudiyono, Mas Mulyowibowo, Johanes Supardi dan Ediwarman Datuk.
Hal ini membuat keresehan para jamaah karena dianggap berita tersebut tidak benar dan mengandung unsur fitnah. Pendirian yayasan yang dimaksud dibentuk atas musyawarah warga yang diwakili oleh setiap perwakilan RT/RW setempat. Begitupun pemilihan atau penunjukan Ketua DKM yang selama ini dianggap damai, tidak bermasalah dan berjalan sebagaimana mestinya.
Seperti yang diungkapkan, H. Sumitro. Menurut dia, sebagai umat muslim seharusnya bersyukur karena ada yang mau peduli dengan sarana ibadah. Mereka orang-orang yang disebut dalam pemberitaan ingin kuasai masjid, sebetulnya mereka berjuang, baik pikiran, tenaga dan materil utk pembangunan masjid ini.
“Jadi tidak ada itu pihak yang disebut ingin menguasai, emang siapa yg pengen menguasai? setiap 3 tahun sekali kita ada pemilihan DKM dan pengurusnya dipilih secara terbuka. Jadi mereka yang disebutkan justru saya lihat sangat berjasa terhadap masjid ini, mereka orang-orang yang ikhlas ingin memakmurkan masjid,” kata Sumitro, Minggu malam, 28 September 2025.
Ia menegaskan, saat ini tidak ada permasalahan antar warga atau sesama jamaah masjid Al Muhajirin. Aktifitas kegiatan di masjid selain menunaikan salat berjamaah, tetap berjalan dan guyub rukun saling mendukung.
“Saya selaku orangtua sangat bersyukur masih ada yang peduli sama masjid. Saya 13 tahun jadi sekretaris DKM masjid ini, jadi pengurus yayasan juga tidak ada yang digaji dari yang kami urus. Tidak ada masalah dengan keuangan, laporan pun jelas,” tutur Sumitro.
Warga atau jamah lainnya, Asep Setiawan menilai, tidak ada masalah dalam kepengurusan masjid Al Muhajirin ini. Justru ia bangga karena masjid ini sangat aktif, banyak kegiatan positif dan tidak ada komersialisasi.
“Saya diluar pengurus sebagai warga melihat baik-baik saja, kok jadi tiba-tiba ramai begini, padahal tidak ada masalah tuh saya lihat. Yayasan ini penting menjadi wadah bagi kita mewujudkan generasi anak-anak yang cerdas, berperilaku baik dan sukses untuk masa depannya nanti,” ucap Asep.
“Saya yang bukan pengurus juga selalu dilibatkan, karena memang semua warga apalagi yang aktif selalu diajak. Kita semua disini guyub rukun dan damai-damai saja,” sambungnya.
Ketua RW 09 Perumahan Buana Permai Cipondoh, H. Mas Mulyowibowo menerangkan, yayasan yang menaungi masjid ini dibentuk berdasarkan musyawarah warga, dimana setiap perwakilan RT/RW ada didalamnya. Tujuannya juga untuk sarana masyarakat dalam kegiatan sosial, seperti TPA dan TK.
“Kemudian ada yang menyebut yayasan memiliki aset masjid, 1.500m2 itu tidak benar, faktanya ini adalah fasus fasum pemerintah, kita pengurus hanya diamanahkan untuk mengurus demi kepentingan masyarakat. Jadi tidak ada niatan yayasan untuk menguasai aset yang ada,” kata Mas Mulyowibowo.
Mas Mulyowibowo kembali menegaskan bahwasanya, sarana yang ada ini dibangun atas swadaya masyarakat, tentu aset semua warga. Perumahan ini bediri sejak tahun 1988 sudah banyak manfaat dan tidak ada sedikit niat pun ingin menguasai.
Jamaah lainnya, Supardi turut menyayangkan pemberitaan yang menyudutkan, apalagi sampai menyebut nama lengkap berikut institusinya. Nama dia pun ikut disebut sebagai pihak yang ingin menguasai masjid Al Muhajirin.
“Saya tegaskan sedikitpun saya tidak ada niat ingin kuasai, bagaimana caranya saya ingin menguasai, kami ini sebagai pengurus tidak ada honor satu sen pun. Ini murni dari umat untuk umat, dari masyarakat untuk masyarakat. Alhamdulillah berkah untuk lingkungan, lingkungan juga damai dan sudah banyak generasi kita yang sukses,” ucap Supardi sambil mengelus dadanya.
Sementara, Mahfudin, mantan Ketua DKM Al Muhajirin periode 2021-2023 menyatakan, atas bimbingan para tokoh pihaknya selama ini merasa terbantu dalam menjaga ukhuwah islamiyah. Ia mengaku selama ini banyak pihak yang membantu mulai dari pembangunan hingga berdirinya masjid ini.
“Kita ada motto, kalau bukan kita siapa lagi yang memakmurkan masjid. Kalau bukan sekarang mau kapan lagi. Masjid ini milik kita semua. Jadi ada berita seperi itu saya sangat menyayangkan, kegiatan disini saya akui positif, pengajian rutin dan rutin PHBI. Kita saling gotong royong dan masyarakat mendukung semua. Saya kaget,kok beritanya begini, padahal kami sudah guyub, bahkan programnya saya adopsi sebagai Ketua DKM Al Azhar Bandung,” pungkasnya. (Mahbub/SNN)