Bangkalan, sudutnusantaranews.com – Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas (UKMF) Forum Kajian Islam (FKI) Al-Azzam Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB) Universitas Trunojoyo Madura (UTM) sukses membuka kegiatan Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) pada Sabtu, (20/9/2025) di Majelis Wakil Cabang Nadhlatul Ulama (MWCNU) Kamal. Kegiatan ini berupa sebuah kajian berdampak untuk masyarakat dan mahasiswi yang akan diselenggarakan tiga kali dalam satu bulan. Tema yang diangkat adalah “Dakwah Sebagai Strategi Pencegahan Pelecehan Seksual dalam Upaya Mewujudkan Lingkungan Perempuan yang Aman “MADURESESS: Madura Empowered Sisterhood Space”. Kegiatan dilanjutkan dengan Materi I oleh Ketua MWCNU Kamal.
UKMF FKI Al-Azzam merupakan organisasi internal yang berada di lingkungan FISIB UTM dalam ranah keislaman. Sudah seyogyanya jika Al-Azzam menjadi garda terdepan untuk melindungi para Muslimah dari pelecahan seksual.
Menanggapi hal itu, Ketua Umum UKMF FKI Al-Azzam Mustofa Khairurahman, Mengatakan bahwa pihaknya mengadakan kegiatan ini setelah mendapat pendanaan dari FISIB.
“Kami mengadakan kegiatan ini setelah dinyatakan lolos seleksi dana kompetisi yang diadakan oleh FISIB” Ujarnya.
“Dana yang kita peroleh akan kami gunakan dengan maksimal selama kegiatan yang akan dilakukan dari tanggal (20/9/2025) sampai (20/10/2025)” Lanjutnya.
Mahasiswa yang akrab disapa Ifan tersebut juga menyatakan, UKMF yang sedang di nahkodainya itu bukan tanpa alasan mengangkat tema tentang pelecehan seksual. Tema itu diambil untuk merespon banyaknya kasus pelecehan seksual yang dialami oleh mahasiswi UTM dan Masyarakat telang dalam satu tahun terakhir.
“Kami melihat banyak sekali kasus pelecehan seksual di UTM dalam satu tahun terakhir, mulai dari kasus saudari Een yang dibakar, hingga kasus alumni UTM yang dimutilasi oleh pacarnya. Maka dengan itu, kami merasa itu adalah kewajiban kami untuk meminimalisir kejadian-kejadian serupa” Jelasnya Sabtu, (20/9/2025).
Kegiatan PPK Ormawa dibuka oleh Wakil Dekan FISIB Bidang Kemahasiswaan, Sriyono, dengan harapan kegiatan ini berdampak. Dia juga membenarkan bahwa UTM dalam satu tahun terakhir memang mengalami banyak kasus, mulai dari kasus pelecehan seksual hingga kasus kekerasan fisik pada Mahasiswa Baru (Maba) pada saat ospek.
“UTM akhir-akhir ini memang banyak dihebohkan dengan kasus-kasus negatif, namun jangan sampai lupa jika UTM juga menorehkan prestasi-prestasi dalam satu tahun terakhir” Ujarnya.
Dia juga mengatakan, Kegiatan yang diadakan oleh Al-Azzam adalah salah satu jalan untuk meminimalisir kejadian-kejadian serupa.
“Semoga kegiatan yang sudah dimulai oleh Al-Azzam bisa ditiru oleh Ormawa-ormawa lain, khususnya Ormawa FISIB” Harapnya
Kegiatan pembukaan PPK Ormawa Al-Azzam berlangsung selama dua jam. Kemudian, kegiatan dilanjut dengan materi pertama yang disampaikan oleh Abdur Rosyid. Tema yang diangkat dalam materi pertama adalah “Dakwah Modernisasi: Tantangan dan Strategi dalam mencegah pelecehan seksual”.
Dalam penyampaiannya, Abdur Rosyid menghimbau kepada seluruh mahasiswi dan masyarakat agar senantiasa selalu waspada jika keluar malam.
“Kita tidak tahu niat buruk dari orang lain, maka sudah sepantasnya kita mewaspadai orang-orang asing yang baru kita kenal” Sampainya.
Ketua MWCNU itu juga mangatakan, ada empat hal yang memungkinkan perempuan akan mengalami pelecehan seksual.
- Tidak ada batasan jam malam di Desa Telang
- Tidak ada patroli setiap lokasi kos/kontrakan yang memungkinkan akan terjadi pelecehan seksual
- Banyaknya pacaran yang diluar batas
- Beberapa titik lokasi yang belum memiliki penerangan yang layak
“Salah satu cara paling ampuh untuk meredakan tindakan pelecehan seksual adalah pembatasan jam malam, karena kebebasan jam ini menimbulkan sebuah tindakan yang memungkinkan adanya perempuan dan laki-laki berbaur. Padahal saya dulu sudah pernah memberikan pendapat ini kepada pihak Desa dan UTM, hanya saja pihak yang paling gencar menolaknya adalah para pemiliki kafe” Terangnya.
“Saya sangat berterimakasih atas adanya kegiatan dari UKMF Al-Azzam ini, karena kegiatan seperti inilah yang seharusnya sangat gencar diadakan oleh pihak Desa atau UTM untuk menjawab banyaknya kasus yang bisa mencemarkan nama Desa Telang dan UTM” Tuturnya
Terakhir, Ketua Umum UKMF FKI Al-Azzam menyampaikan bahwa kegiatan PPK Ormawa Al-Azzam akan dilakukan selama beberapa rentetan kegiatan dalam satu bulan:
- Sosialisasi Tim Relawan Dakwah : 19 September 2025
- Pembukaan PPK Ormawa Al-Azzam : 20 September 2025
- Materi I (Dakwah Moderniasasi): 20 September 2025
- Pendampingan oleh Tim Relawan Dakwah I: 21 Sep – 3 Okt 2025
- Materi II (Dakwah Digital & Media Sosial): 4/5 Oktober 20-25
- Pendampingan oleh Tim Relawan Dakwah II : 6 – 17 Oktober 2025
- Materi III (Dakwah dalam Psikologi Islam): 18 Oktober 2025
- Penutupan PPK Ormawa Al-Azzam : 18/19 Oktober 2025
“Semoga kegiatan yang akan kami lakukan selama satu bulan membuahkan hasil dan berdampak bagi mahasiswi dan masyarakat, serta dapat meminimalisir terjadinya tindakan pelecehan seksual” Harapnya. (Mustofa/SNN)