Sudut Opini – Sesaat, terlintas di pikiran tentang sesuatu yang sangat diidam-idamkan oleh banyak orang. Sesuatu yang mitosnya banyak memberikan kesuksesan, terlebih dari soal kekayaan.
Sesuatu yang katanya mampu mengangkat derajat dari sebuah keluarga. Ya, itu kita tahu, adalah pendidikan. Namun, apakah pendidikan benar-benar seperti yang kita bayangkan?
Menurut Menteri Pendidikan Dasar Menengah, Abd Mu’ti, pendidikan adalah pengembangan dan membentuk untuk peradaban yang bermartabat.
“Mengembangkan kemampuan, membentuk watak, dan mewujudkan peradaban bangsa yang bermartabat,” ujarnya di dalam sambutan saat upacara hari pendidikan Nasional di Bogor. Namun, apakah kenyataan di lapangan sudah sesuai dengan cita-cita tersebut?
Pendidikan di Indonesia masih jauh dari yang diharapkan. Pemerintah kita masih saja tidak menampakkan diri secara bukti nyata akan kepeduliannya terhadap pendidikan. Dari kebijakan efisiensi yang kurang terarah, dari akses terhadap pendidikan yang masih banyak tidak tersentuh.
Pendidikan di Indonesia bukanlah sesuatu yang prioritas, alhasil banyak yang mengurungkan niat dari generasi muda kita untuk tetap bertahan karena aksesnya yang cukup susah dijangkau.
Ketimpangan Pendidikan yang Mencolok
Pendidikan berkualitas hanya bisa didapatkan oleh warga negara yang statusnya berada di kelas atas ataupun kelas menengah, berbeda dengan pendidikannya masyarakat yang statusnya ada di kelas bawah.
Kurikulum yang dijadikan pedoman dalam berpendidikan Indonesia sering sekali berubah saat pemerintahannya silih berganti.
Banyak guru-guru pendidik kita di belahan daerah Indonesia yang tidak mendapatkan kesejahteraan ataupun gaji yang layak, mereka berjuang tanpa kendaraan, dan menyeberang sungai tanpa perahu. Begitupun siswa-siswi yang di pelosok negeri ini.
Hari Pendidikan Nasional, PR Penting buat Pemerintah
Hari pendidikan hari ini, saya kira adalah hari ini yang patut menjadi PR penting buat pemerintah, tidak hanya menjanjikan narasi palsu, tetapi perlu sampaikan dan buktikan keberpihakannya terhadap ketimpangan pendidikan Indonesia yang banyak terjadi di Indonesia.
Kami Tidak Akan Diam
Dan, kami sebagai warga negara, khususnya generasi muda, tidak akan juga diam, kami akan mensupport penuh apabila ada kebijakan yang cukup mewakili kepada setiap warga negara dalam hal pendidikan.
Dan tidak juga akan diam, apabila pemerintah hanya berhenti di narasi palsu yang berkedok pendidikan tetapi jauh dari keadilan dan kesejahteraan.
Rozien Abqoriy – (Rakyat Sipil dan Founder Gubuk Literasi Indonesia)
*) Konten di Sudut Opini merupakan tulisan opini pengirim yang dimuat oleh Redaksi Sudut Nusantara News